Bulan
super adalah istilah
yang digunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam
posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee).
Istilah ini tidak diterima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara
spesifik, bulan super bisa merupakan bulan
purnama atau bulan baru, yang jaraknya
dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika
fenomena ini terjadi, bulan nampak lebih besar dan lebih terang, meskipun
perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer. Istilah
bulan super pertama kali dikemukakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun
1979.
Dalam dunia
astronomi, Bulan bisa berada di titik terjauh dan terdekat dengan Bumi. Titik
terjauh dikenal dengan apogee, sedangkan titik terdekat dikenal dengan perigee.
Saat Bulan mencapai titik terdekat atau perigee inilah, fenomena yang dikenal
dengan supermoon terjadi. Kalangan astrolog biasanya mengidentikkan supermoon
dengan kekuatan jahat atau bencana. Seorang astrolog bernama Richard Nolle,
misalnya, memperkirakan bahwa supermoon kali ini akan menimbulkan bencana
gunung berapi dan badai. Namun, isu tersebut ditampik oleh para astronom dengan
mengatakan bahwa efek Supermoon sangatlah kecil.
Pengaruh
fenomena bulan super terhadap peningkatan aktivitas seismik justru terjadi di
permukaan bulan sendiri, meskipun efeknya tidak terlalu besar. Ketika berada
dalam keadaan bulan super, bulan mengalami gempa. Hal ini terdeteksi oleh
instrumen seismologi
yang ditinggalkan oleh para astronot Apollo 11 di bulan.
Supermoon di
masa depan disebut akan menjadi lebih kecil karena bulan perlahan-lahan akan
terdorong dari orbit Bumi, bergerak sekitar 3,8 centimeter dari Bumi setiap
tahun.
Ilmuwan menduga bahwa pada fenomena Supermoon pertama yang terjadi, jarak awal bulan dengan Bumi berada pada sekitar 22.530 kilometer, sangat dekat, tetapi saat ini pada Supermoon yang telah kesekian kali, jaraknya sudah menjauh sekitar 384.402 kilometer.Fenomena ini terjadi satu kali tiap tahunnya dan dapat dilihat dari wilayah belahan utara dan selatan. Fenomena Supermoon berikutnya akan terjadi pada Agustus 2014.
Ilmuwan menduga bahwa pada fenomena Supermoon pertama yang terjadi, jarak awal bulan dengan Bumi berada pada sekitar 22.530 kilometer, sangat dekat, tetapi saat ini pada Supermoon yang telah kesekian kali, jaraknya sudah menjauh sekitar 384.402 kilometer.Fenomena ini terjadi satu kali tiap tahunnya dan dapat dilihat dari wilayah belahan utara dan selatan. Fenomena Supermoon berikutnya akan terjadi pada Agustus 2014.
-Jarak bulan dengan bumi saat fenomena Supermoon-
0 komentar:
Posting Komentar